Wednesday 11 May 2011

Pengalaman COUCHSURFING part 1

Pengeluaran Traveling yang merogoh kocek paling dalam adalah untuk "akomodasi", entah itu penginapan atau transportasi. Untung beberapa tahun kemarin saya sempat denger adanya website "couchsurfing" (www.couchsurfing.org). Cukup dengan membuat account (free lagi), lengkapi data" yang di minta (kaya bersedia nge host apa tidak, hobi, dll) dan kita bisa mendapat banyak informasi tentang dunia traveling (jadi ada orang ngepost berita n kita nanggapi, atau nyari travel buddy, dll) dan dari sini kita bisa "nge-host" atau "numpang" tinggal di rumah penduduk local (tinggal baca profilenya, dia nge host apa ngga??berapa lama?) Basicalynya si kaya take a give aja. Website ini udah terkenal di kalangan para traveller, ya karena kita bisa ngirit uang buat penginapan, malah bisa diajak ke tempat" menarik yang mungkin ga recommended dari lonely planet (naked beach contohnya hahaha...) dan yang penting kita bisa belajar adat istiadat dari penduduk lokal (kaya live in lah klo jaman smp-sma)

Mungkin memang terdengar cukup gila, belum pernah ketemu bahkan ga kenal sama sekali, tiba" ada message yang beritanya " nama saya bla bla bla.....bisa ga saya stay di rumah kamu?" wuihhh orang yang gila aja mungkin balas "SAPA LO?" hahahaha...tapi ga di sini (couchsurfing), klo memang kondisi rumah dan waktunya tepat pasti kita diterima ko dengan lapang hati dirumahnya, bahkan kita dijemput di station atau bandara...enak kan???

Selama ini saya udah beberapa kali nge host para backpacker, banyak dari mereka memang mengandalkan couchsurfing untuk dapat menekan biaya perjalanan mereka (stay dari satu rumah ke rumah lainnya, 1 malam tinggal di hostel termurah australia adalah $20). Selama ini juga mereka para "penginap" membayar kepercayaan saya (semua harta pribadi saya klo kerja saya tinggal di kamar, cuma atm doang yg saya bawa), ketika saya tinggal kerja dan kembali lagi ke rumah pasti barang" itu masih tergeletak diposisi yg saya tinggalkan sebelumnya. Biasanya yg kami lakukan pada malam hari (paginya saya sibuk kerja dan dia pasti punya plan eksplor suatu tempat) adalah share tentang daerah asal, pengalaman dia dan memasak buat dinner kita. Oh ya,,,ketika mereka stay di rumah saya (agak sombong si) hampir saya kasih makan malam dan beer gratisss  trus (ya lah orang tamu masa ga di jamu) dan saya bilang ke mereka better di save uangnya buat perjalanan kamu. Positive thingking aja " apa yang ditabur pasti juga kita tuai" (bukan pamrih loo....), pasti suatu saat saya akan diposisi dia juga :)

Bagian ini saya akan menceritakan pengalaman saya "numpang" dirumah seorang ibu" di kawasan Blue Mountain (New South Wales- Australia). Yup....ketika saya membandingkan budjet dan melihat daftar biaya yg saya akan keluarkan untuk "wisata" di daerah sana, wuihh keadaan miring sebelah,,,,tekorrrr mennnn.....puter" akal, dan oh ya.....ada couchsurfing, kenapa ga di coba ya??
Beberapa orang yang telah saya search sebelumnya telah saya kirim message, dan banyak yg nolak juga (sudah penuh rumahnya karena sedang nge host), pada akhirnya dapat juga,,,,yupiiii....mana rumahnya berada  di kawasan Blue mountain lagi (terkenal dengan three sister, itu covernya lonely planet). Ya, saya menginap di rumah seorang ibu pengusaha cottage (lahan rumahnya luas gila, 2 kali lapangan bola). Bangga banget ketika tahu dia pengusaha cottage, ya bayangin aja orang lain harus bayar untuk tinggal dicottagenya, sedangkan saya gratisss cuyy....beruntungnya saya ketika itu...thanks God :)

Ibu ini (Anna Ingham) living together dengan seorang bapak" (agak kakek" si Ray namanya)  yang baik juga dan mempunyai 2 anak cowok dari pernikahan sebelumnya. Anak tertuanya umur 21 (Lew Ryder) dan sudah punya pacar (Ellie, mereka living together juga di rumah ini) dan satunya lagi masih 19 tahun (Charlie Ryder)....ya, disini (australia) pernikahan adalah suatu yang sakral (klo bisa sekali aja), maka dari itu mereka melegalkan partner (living together) untuk mengenal lebih dekat pasangannya sebelum ke jenjang pernikahan.....sebenarnya masuk akal juga si, dari pada langsung nikah ehhhh malah ga cocok dan cerai.....saya pun pribadi setuju dengan pola pikir mereka, tapi klo saya terapkan mungkin bisa membuat jantung kedua orang tua saya berhenti berdetak seketika dan nama saya dicoret (mungkin dianggap ga ada) di keluarga besar saya (klo saya masih nekad, mungkin saya diem" dulu sampai nikah baru kasih tahu....hahahaha)

No comments:

Post a Comment